Jumat, 06 Maret 2015

Jangan Memikirkan Kepentingan Diri Sendiri



Seorang dirigen atau kondektur sebuah orchestra tampil dalam sebuah acara. Umumnya, saat seseorang tampil di suatu acara, dia akan menghadap ke arah penonton untuk mencuri perhatian semua penonton. Tetapi beda hal dengan seorang dirigen, mereka tampil dengan membelakangi penonton. Seorang dirigen tidak fokus dengan penampilannya, melainkan penampilan orang-orang yang dipimpinnya. Kalau penyanyi, pesulap, penari, dan sebagainya selalu bertujuan agar mendapat seluruh perhatian dari penonton, seorang dirigen tidak mempedulikan itu. Yang terpenting baginya adalah memberikan yang terbaik agar penonton menyukai penampilan orchestranya, tidak peduli bagaimana reaksi penonton, entah ada yang tidak suka, tidak memperhatikan, tertidur, ataupun berbicara sendiri. Bila seorang dirigen memikirkan reaksi penonton akan penampilannya, itu justru akan mengganggu pikirannya, dan membuat orchestra yang dipimpinnya menjadi kacau.

Ilustrasi tersebut bagi saya sangat berhubungan dengan Firman Tuhan dalam Filipi 2:1-4 tentang merendahkan diri seperti Kristus.

Filipi 2:1-4
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Memikirkan diri sendiri akan membawa kita kepada sifat egois, tinggi hati, dan tidak peduli terhadap sesama. Hal ini tentu tidak disukai oleh Tuhan, sebab itu bukanlah sifat kasih seperti yang diajarkan Kristus. Dengan tidak memikirkan diri sendiri, kita dituntut untuk rendah hati dan mementingkan kepentingan orang lain.

Memang di suatu saat kita akan merasa bahwa ada kepentingan dari diri kita yang tidak bisa ditawar, sebab menurut kita itu adalah prioritas utama kita dan sudah waktunya untuk diperoleh. Hal itu tidak salah, sebab Tuhan tidak pernah melarang orang memiliki kepentingan, tapi jangan sampai kita melupakan Firman Tuhan tersebut. Mencapai kepentingan kita boleh, asalkan kita tidak mencapainya untuk puji-pujian diri sendiri ataupun merugikan orang lain.

Roma 2:8
tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

Hukum Tuhan sangat jelas bagi mereka yang mementingkan diri sendiri, yaitu Tuhan akan murka kepada mereka yang melakukannya. Tetapi hukum Tuhan juga jelas bahwa mereka yang mementingkan orang lain, akan mendapatkan hidup kekal.

Setiap orang memang memiliki kepentingan dan urusan sendiri, namun alangkah baiknya jika kita juga mampu peduli dan mengutamakan orang lain dalam hidup kita. Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, dan kasih adalah sifat Kristus yang harus kita miliki. Akan tercipta suasana yang sangat indah bila setiap orang percaya mampu membangun hal ini bersama-sama.

Pasti akan lebih sedikit waktu untuk orang lain daripada waktu untuk diri sendiri, pergunakanlah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar