Rabu, 08 Oktober 2014

Tidak Perlu Bertengkar



Yakobus 4:1-10

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!” Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

Setiap hari selalu ada saja berita tentang pertengkaran atau perselisihan, dan tidak jarang kita juga terlibat dengan pertengkaran tersebut. Memang tidak selalu berupa pertengkaran yang besar, namun yang namanya pertengkaran, di mata Tuhan tetap sama.

Dalam bacaan Firman Tuhan di atas, disebutkan bahwa pertengkaran pasti berasal dari pemuasan hawa nafsu. Setiap orang yang egois akan hawa nafsu pribadi akan saling memperjuangkan kepuasannya sendiri-sendiri, sehingga menyebabkan terjadinya pertengkaran. Tidak hanya kepuasan pribadi, sekelompok orang yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu juga akan dapat memicu pertengkaran, bahkan dalam skala yang lebih besar, akan menimbulkan perang.

Tuhan tidak pernah mengajarkan pertengkaran dalam menyelesaikan setiap masalah, Tuhan selalu mengajarkan perdamaian, sebab dengan berdamai semua masalah akan ditemukan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Hawa nafsu memang egois dan mementingkan diri sendiri, tetapi percuma bila suatu masalah terselesaikan dengan cara yang tidak baik, sebab akan menimbulkan masalah-masalah berikutnya.

Pertengkaran membutuhkan harga yang mahal. Dalam peperangan khususnya, banyak nyawa yang menjadi korban. Memang kelompok yang menang akan bersorak-sorai, namun dibalik semua itu aka nada dukacita yang mendalam bagi orang-orang yang menjadi korban akan kemenangan itu. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sama, pertengkaran akan membutuhkan harga yang mahal untuk dibayar. Persahabatan kita akan hancur, relasi ktia berkurang, bahkan nama baik kita juga dipertaruhkan.

Marilah hidup berdamai dan dengan rendah hati kita mengutamakan solusi bersama untuk menghadapi setiap masalah. Hawa nafsu tidak akan pernah menyeesaikan masalah, yang ada hanyalah membuat sederet masalah yang tidak akan pernah selesai.


“Tidak ada pihak yang benar dalam suatu pertengkaran, yang benar adalah pihak yang dengan rendah hati meminta maaf kepada pihak yang lain.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar