Bila kita mencari kata bahagia
di dalam alkitab, tentu mata kita tidak akan luput dari Khotbah Yesus di bukit,
yang juga dikenal sebagai "Ucapan Bahagia".
Matius 5:2-12
Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka
akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab
demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
Tuhan Yesus mengungkapkan
segala sesuatu yang bertolak belakang dengan keadaan duniawi, sebab fokus Tuhan
Yesus adalah kebahagiaan yang sejati. Sedangkan kebahagiaan yang selalu
ditonjolkan oleh dunia adalah kebahagiaan yang semu.
Tuhan Yesus mau agar kita
sebagai orang percaya mengerti apa arti dari kebahagiaan yang sebenarnya. Dalam
kamus bahasa Indonesia, disebutkan bahwa bahagia adalah keadaan atau perasaan
senang dan tenteram. Tentu saja pengertian tersebut benar, namun bagaimanakah
cara mencapai kebahagiaan yang sejati? Tuhan mengajarkan Ucapan Bahagia untuk
memutarbalikkan fakta, bahwa yang kita alami di dunia tidak akan mampu mempengaruhi
kebahagiaan sejati kita di dalam Kristus. Dengan mengalami banyak penderitaan
dan aniaya karena-Nya, Tuhan Yesus menyebutkan bahwa upah kita akan besar di
Sorga.
Yesaya 48:18
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu
akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus
berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Tuhan sangat mengerti bahwa
mengikut Dia tidaklah mudah, akan banyak jalan yang naik turun. Tetapi janji
Tuhan sangatlah jelas, yaitu kebahagiaan akan datang terus, bahkan
berlimpah-limpah seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti.
Lalu sebenarnya bagaimanakah
agar kita mendapatkan kebahagiaan sejati? Cara yang pertama
adalah kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Tentu saja hal ini akan dapat kita
wujudkan dengan memberitakan Injil-Nya, menjauhi dosa, dan hidup berserah
kepada-Nya.
Dan cara yang kedua adalah
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dengan menolong, berbagi,
berkorban, dan peduli dengan orang lain, kebahagiaan akan muncul dengan
sendirinya ke dalam hidup kita.
Bila kita berpikir dengan
logika kita, banyak hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ceritanya, bila kita
berkorban demi orang lain, kita justru akan mendapatkan kebahagiaan. Bagaimana
bisa bila kita menjadi misionaris dengan sukarela dengan biaya sendiri, kita
akan mendapatkan kebahagiaan. Bagaimana mungkin saat kita keluar dari zona
nyaman yang selama ini membuat kita bahagia, justru kita disebutkan akan
mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
Sebagai orang percaya, memang
kita dituntut untuk berserah dan percaya akan janji-Nya. Logika dan kedagingan
kita akan mengeroyok iman kita. Janji Yesus adalah ya dan Amin. Dan Tuhan pasti
akan menggenapi semua janji-Nya, termasuk segala janji tentang kebahagiaan yang
akan kita dapatkan saat melakukan perintah-Nya.
Roma 4:20-21
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan,
malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan
penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia
janjikan.
Percayalah dan cobalah lakukan
segala yang diinginkan oleh Tuhan, maka kebahagiaan akan kita rasakan dalam
hidup.
"berbagi kebahagiaan tidak akan
mengurangi kebahagiaan kita"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar