Senin, 23 Juni 2014

Kebahagiaan Sejati



Bila kita mencari kata bahagia di dalam alkitab, tentu mata kita tidak akan luput dari Khotbah Yesus di bukit, yang juga dikenal sebagai "Ucapan Bahagia". 

Matius 5:2-12
Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.

Tuhan Yesus mengungkapkan segala sesuatu yang bertolak belakang dengan keadaan duniawi, sebab fokus Tuhan Yesus adalah kebahagiaan yang sejati. Sedangkan kebahagiaan yang selalu ditonjolkan oleh dunia adalah kebahagiaan yang semu.

Tuhan Yesus mau agar kita sebagai orang percaya mengerti apa arti dari kebahagiaan yang sebenarnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, disebutkan bahwa bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram. Tentu saja pengertian tersebut benar, namun bagaimanakah cara mencapai kebahagiaan yang sejati? Tuhan mengajarkan Ucapan Bahagia untuk memutarbalikkan fakta, bahwa yang kita alami di dunia tidak akan mampu mempengaruhi kebahagiaan sejati kita di dalam Kristus. Dengan mengalami banyak penderitaan dan aniaya karena-Nya, Tuhan Yesus menyebutkan bahwa upah kita akan besar di Sorga. 

Yesaya 48:18
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,

Tuhan sangat mengerti bahwa mengikut Dia tidaklah mudah, akan banyak jalan yang naik turun. Tetapi janji Tuhan sangatlah jelas, yaitu kebahagiaan akan datang terus, bahkan berlimpah-limpah seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti.

Lalu sebenarnya bagaimanakah agar kita mendapatkan kebahagiaan sejati? Cara yang pertama adalah kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Tentu saja hal ini akan dapat kita wujudkan dengan memberitakan Injil-Nya, menjauhi dosa, dan hidup berserah kepada-Nya.

Dan cara yang kedua adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dengan menolong, berbagi, berkorban, dan peduli dengan orang lain, kebahagiaan akan muncul dengan sendirinya ke dalam hidup kita. 

Bila kita berpikir dengan logika kita, banyak hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ceritanya, bila kita berkorban demi orang lain, kita justru akan mendapatkan kebahagiaan. Bagaimana bisa bila kita menjadi misionaris dengan sukarela dengan biaya sendiri, kita akan mendapatkan kebahagiaan. Bagaimana mungkin saat kita keluar dari zona nyaman yang selama ini membuat kita bahagia, justru kita disebutkan akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.

Sebagai orang percaya, memang kita dituntut untuk berserah dan percaya akan janji-Nya. Logika dan kedagingan kita akan mengeroyok iman kita. Janji Yesus adalah ya dan Amin. Dan Tuhan pasti akan menggenapi semua janji-Nya, termasuk segala janji tentang kebahagiaan yang akan kita dapatkan saat melakukan perintah-Nya.

Roma 4:20-21
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Percayalah dan cobalah lakukan segala yang diinginkan oleh Tuhan, maka kebahagiaan akan kita rasakan dalam hidup.

"berbagi kebahagiaan tidak akan mengurangi kebahagiaan kita"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar