Kamis, 26 Juni 2014

Kasih



Pada saat saya masih kecil dan mengikuti Sekolah Minggu, kakak pembimbing saya pernah mengatakan bahwa inti dari Alkitab hanya ada satu, yaitu KASIH. Saat penciptaan, Allah Bapa menunjukkan kasih-Nya atas segala ciptaan, termasuk manusia. Saat manusia jatuh ke dalam dosa, kasih tetap dicurahkan dengan memelihara manusia. Pembebasan umat Israel dan memberikan tanah perjanjian juga wujud kasih Bapa. Setelah itu, Bapa juga memberikan orang-orang pilihan atau nabi untuk selalu mengingatkan kasih Allah pada manusia. Dan hingga pada zaman Perjanjian Baru, Bapa mengutus anak-Nya, Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia. Dan setelah naik ke Surga, Roh Kudus tetap dicurahkan untuk mendampingi dan mewujudkan kasih-Nya pada manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan sangat menyenangkan bila setiap orang memiliki kasih. Dalam kehidupan yang saling mengasihi, tentu tidak akan ada permusuhan, pertengkaran, dan hal-hal yang negatif. Seperti itulah seharusnya kehidupan orang percaya, sebab Allah telah menyatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya harus memiliki kasih, sebab Allah sendiri adalah kasih.

1 Yohanes 4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

1 Yohanes 4:16
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Setiap orang yang mengaku percaya dan mengenal Allah tentu harus tinggal di dalam Allah dan mau mengundang Allah agar tinggal di dalam kita juga. Dengan adanya hadirat-Nya dalam hidup kita, kasih akan selalu terpanxar dari kehidupan kita. Hemdaklah semakin hari, kita semakin serupa dengan Allah.

Dengan menjadi serupa dengan Allah, sifat-sifat dari kasih akan kita miliki juga. Paulus menyampaikan pengertian kasih kepada jemaat di Korintus, bahwa kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak sombong, sopan, bersukacita karena kebenaran, dan lain-lain.

1 Korintus 13:4-7
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih bukanlah hal yang hanya kita wujudkan kepada orang-orang yang kita kenal, namun seharusnya kita mewujudkan kasih kepasa semua orang, bahkan kepada musuh kita sekalipun. Tuhan Yesus juga pernah mengungkapkan mengenai hal yang serupa, bahwa berbuat baik kepada orang yang baik dengan kita merupakan hal yang wajar. Memberikan bantuan dengan mengharapkan imbalan pun juga demikian, sebab apakah jasa kita bila melakukan hal seperti itu. Tuhan Yesus menghendaki agar kita mendoakan, mengasihi, membantu, dan memberkati musuh kita, sebab itulah yang juga dilakukan Tuhan Yesus kepada musuh-musuh-Nya.

Lukas 6:35
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Segala yang kita lakukan tentang kasih sudah dicontohkan oleh Bapa, maka dari itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengasihi. Yang harus kita pegang sebagai orang percaya adalah, bila kita hidup di dalam hadirat Tuhan, maka haruslah kasih terwujud dalam hidup kita. Bila kasih itu tidak muncul dari hidup kita, maka kita harus memeriksa iman kita sekali lagi, apakah kita sudah serupa dengan-Nya atau masih ada hal yang menghalangi kesungguhan iman kita.

Paulus sekali lagi membuat pernyataan mengenai kasih, dia menyebutkan bahwa kasih harus dimiliki setiap orang, sebab dasar dari segala yang baik adalah KASIH. Tanpa kasih segala pernuatan baik kita percuma, tanpa kasih iman kita juga tidak dapat berkembang, dan tampa kasih pengharapan kita akan hampa.

1 Korintus 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Hiduplah penuh kasih, sebab Allah adalah kasih. 

"Mengasihi orang yang mengasihi kita adalah wajar, 
namun mengasihi musuh kita adalah mulia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar