Senin, 09 Juni 2014

Memberi


Belakangan ini banyak sekali kabar tentang gelandangan dan pengemis "palsu". Mereka sebenarnya hanya memanfaatkan keadaan dengan berprofesi sebagai gelandangan dan pengemis, padahal ternyata mereka berkecukupan, bahkan telah ditemukan bahwa ada beberapa dari mereka sudah dapat dikategorikan sebagai orang kaya. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah kita memberikan peraturan yang melarang masyarakat memberikan uang terhadap gelandangan dan pengemis yang meminta-minta.

Sebagai orang Kristen, tentu hal ini menjadi masalah yang sangat mengganggu. Di satu sisi, kita memiliki kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan, tetapi di sisi lain, telah ditemukan fakta yang membuat kita enggan membantu mereka. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Galatia 2:10
hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.

Paulus menuliskan kepada jemaat Galatia, bahwa dia memberikan perhatian yang lebih kepada orang-orang miskin. Dan hal itu juga sangat didukung oleh Yakobus, Kefas, dan Yohanes, yang juga dianggap sebagai sokoguru jemaat (guru besar).

Amsal 14:31
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.

Salomo juga menuliskan bahwa belas kasihan terhadap orang miskin sama dengan memuliakan Tuhan.

Dengan berlandaskan kebenaran, kita tahu bahwa membantu orang miskin harus kita lakukan. Hanya saja, kita butuh hikmat yang lebih untuk "menyeleksi" orang-orang yang berpura-pura miskin. Yang perlu kita lakukan adalah meminta hikmat tersebut dari Tuhan kita yang penuh hikmat dan mengetahui segalanya.

Lain daripada itu, masih banyak cara yang dapat kita lakukan bila kita mau memberi orang miskin, misalnya dengan bakti sosial di lokasi perkampungan yang kumuh, panti asuhan, dan beberapa tempat lainnya yang memang kita tahu bahwa mereka membutuhkan taraf hidup yang lebih baik lagi.

Janganlah fenomena orang miskin palsu ini menjadi penghalang bagi kita untuk dapat memberi dan menaruh belas kasihan terhadap mereka. Kasih Tuhan tidak akan bisa terhalang oleh apapun. Bila kita mau memberi dengan kesungguhan hati kita dan berlandaskan kasih Kristus, percayalah bahwa hal itu pasti akan berdampak kepada mereka. Yang terpenting adalah jangan membatasi diri kita dari kasih untuk memberi, sebab Tuhan Yesus mau melakukan sesuatu yang lebih melalui hidup kita. Rencana Tuhan akan selalu tergenapi melalui hidup kita asalkan kita mau berjalan bersama Tuhan.

"Memberi tidak akan mengurangi berkat anda, tapi memberi dapat memberkati yang menerima"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar