Kamis, 19 Juni 2014

Terbiasa Berdosa??


Tepat tanggal 18 Juni 2014, kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, yang berada di Surabaya sudah resmi ditutup. Hal ini dimotori oleh ibu Risma sebagai walikota Surabaya. Beliau pernah cerita ke media tentang rencananya menutup kawasan ini, dan beliau mendapatkan pertentangan yang sangat keras dari masyarakat kawasan tersebut. Bahkan hal itu tetap berlangsung hingga hari penutupan tersebut. Mereka justru menyuarakan tentang hak pekerjaan mereka. Dengan kata lain, mereka merasa bahwa pekerjaan sebagai pemuas hawa nafsu adalah pekerjaan yang normal. Sebenarnya ada apa dengan pribadi-pribadi yang seperti ini? Apakah mereka sudah tidak menganggap dirinya berharga lagi? Atau mereka sudah terbutakan oleh materi yang akan didapatkan dari pekerjaan ilegal tersebut?

Sebagai umat Kristus, tentu kita merasa bahwa hal tersebut seratus persen salah. Sebab kita tahu bahwa perzinahan adalah dosa, dan dosa adalah hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Kecenderungan manusia untuk memaklumi dosa adalah hal yang sangat berbahaya, sebab akan menciptakan sebuah kebiasaan. Dalam kasus di atas, memang kita melihat suatu dosa yang ekstrim, namun bila kita melihat diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita, sebenarnya banyak sekali orang yang berbuat dosa tetapi merasa bahwa dosa itu adalah hal yang wajar.

Mulai dari anak kecil yang mencuri-curi waktu tidur siangnya untuk bermain, murid-murid yang mencontek saat ujian, mahasiswa yang sering bolos saat kuliah, pasangan kekasih yang berbohong pada pasangan / pacar karena ingin bergaul dengan lawan jenis, para profesional yang berbohong pada atasan dengan berbagai macam alasan agar tidak dimarahi, pegawai di bagian pembelian yang mendapatkan imbalan / sogokan, dan berbagai macam hal lagi yang sudah kita anggap sebagai suatu kebiasaan. Hal seperti inilah yang harus kita sadari bahwa sekecil apapun dosa, hal tersebut adalah musuh dari setiap orang percaya. Tuhan Yesus tidak pernah menyebutkan dosa besar dan kecil, sebab di mata Tuhan hal tersebut adalah dosa, dan Tuhan membenci dosa.

Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Yehezkiel 18:4
Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.

Jauhilah dosa, sebab hal itu akan berujung kepada maut. Ada beberapa orang beranggapan bahwa melakukan dosa kecil itu tidak apa-apa, sebab bisa ditutupi dengan amal, berbuat baik, atau pelayanan. Tetapi hal ini tidaklah benar, sebab selama dosa masih melekat dengan kita, maka kita tidak akan bisa lepas dari maut. Segala perbuatan baik kita tidak akan dapat menghapuskan dosa kita, perbuatan baik kita tentu akan membuat kita menuai berkat dari Tuhan. Tuhan mempunyai neraca berkat sendiri dalam perhitungan-Nya.

Lukas 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Tuhan berjanji bahwa saat kita memberkati orang, kita akan menuai berkat itu juga, tapi hanya sejauh itulah janji Tuhan. Tidak ada yang dapat menghapuskan dosa itu sendiri selain kita mau mengaku, meninggalkan dosa, dan hidup dengan penuh iman dan berserah kepada Tuhan. 

Roma 10:9-10
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Janganlah kita hidup membiasakan diri dengan dosa. Lingkungan kita tentu akan penuh dengan godaan dan hawa nafsu, dan selama kita masih dibelenggu dengan daging, maka dosa akan terus membayang-bayangi setiap langkah kita. Tetapi tentu kita tidak dapat meninggalkan lingkungan kita begitu saja, maka dari itu wajib bagi orang percaya untuk tidak terseret arus dosa, melainkan mampu berdiri tegap di tengah-tengah dunia. Senjata kita sudah disediakan oleh Tuhan, kita hanya perlu menggunakannya saja.

Efesus 6:11-18
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

Biarlah Roh Kudus hidup di dalam kita, dengan begitu kita senantiasa mampu melawan kebiasaan dosa dan bahkan mampu mengubah kebiasaan dosa di lingkungan kita.

"Terbiasa hidup dengan dosa adalah jalan terbaik menuju kebinasaan, tetapi terbiasa hidup dengan perlengkapan senjata Allah adalah satu-satunya jalan menuju hidup kekal"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar